Ada banyak orang bertanya-tanya, kenapa sih cinta itu harus menjadi berat hanya karena agama. Ini kan soal rasa. Yang menjalani kita, bukan orang lain, bukan orang tua juga. Tapi kita sendiri. Tapi kenapa harus dihalang-halangi karena berbeda agama. Bukan tanpa alasan orang tua melarang anaknya untuk tidak berpasangan dengan orang beda agama. Bukan berarti orang tua tidak suka dengan agama yang lain, atau tidak suka pada orangnya. Tapi orang tua berpikir panjang. Berpikir bagaimana kalian akan menjalani rumah tangga kalian. 

Alasan Kenapa Baiknya Menikah Dengan Seagama Dengan Satu Kepercayaan Yang Sama

Karena sebuah keluarga yang terbentuk dengan berbeda agama, masalah dan rintangan yang ada, akan jauh lebih berat dibandingkan dengan kalian yang menikah dengan satu iman kepercayaan. Akan ada perbedaan yang jauh. Dan kalian mungkin tidak akan merasakan sekarang. Tapi nanti. Memang sekarang pun kalian sudah merasakan banyak pertentangan dari beberapa pihak. Itu sudah menjadi salah satu hambatan kalian. Ini masih permulaan, dan itu belum apa-apa. Apa kalian bisa menyesuaikannya?

Apa kalian bisa okey dengan keadaan seperti itu? Bisa bertahan dengan banyak sekali pertentangan kiri dan kanan karena kalian yang menikah beda agama, dan itu akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Pun sampai di pernikahan, kalian akan mengesahkan hubungan pernikahan kalian dengan cara yang mana? Dengan Tuhan yang mana? Dan bagaimana nanti kalau kalian sudah berkeluarga. Kalian memiliki anak, dia akan diberikan agama apa? Siapa yang akan ajarkan agama padanya? 

Dan saat meninggal nanti. Katakan si suami meninggal duluan, dan dimakamkan menurut kepercayaannya. Apakah istrinya bisa menyesuaikan bisa mengikuti, bisa mempersiapkan segala kebutuhan untuk acara pemakaman suaminya menurut kepercayaan suaminya. Ada banyak hal yang dipikirkan oleh orang tua. Sehingga itu menjadi pertimbangan bagi orang tua. Dan itu kenapa orang tua lebih menyarankan untuk pacaran dengan satu agama, dengan satu iman. Sehingga kalian bisa berjalan bersama-sama. Kalian bisa beribadah bersama-sama. Dan saling menguatkan dengan iman yang sama, itu lebih indah.